Header Ads

ad728
  • Sekilas Berita

    Resume KPD SulSel 2020 Hari Ketiga



    Selamat pagi Kota Sutera, Selamat pagi Sulawesi Selatan. Apa kabarmu Laptop ASUS-ku?

    Lewat kata dan cinta. Biarkan kucoba melukis pagi ini dengan sebuah cerita yang akan kubisikkan pada langit yang akan terbuka PagiSejuknya kian terasa saat angin pagi mulai meraba-raba dan menyusup lewat jendela. menghirup udara dan mencoba membuka mata. kulihat pagi mulai menyapa dunia. pesonanya masih sama namun melihat pagi seindah ini adalah sebuah anugrah yang tak terkira. Oh…, pagi bagaimana caranya aku bisa meminjam kata-kata terindah agar aku bisa menceritakan tentang apa yang kurasa pada dunia di pagi ini..

    Pagi seindah ini tentunya hanya bisa di nikmati dengan hati dan pikiran yang jernih.. karena tanpa itu pagi ini tak lebih dari sekedar waktu tanpa arti. tahukah bahwa pagi ini telah menghapus jejak masa lalu dan mengajarkan kita untuk menatap masa depan yang lebih cerah, secerah pagi yang sedang menyinari saat ini. kala mata memandang indah sang surya saat itu kita tahu bahwa saat ini bukanlah sebuah akhir bahwa masih ada lagi hari nanti untuk menggapai mimpi. Lepaskanlah semua beban yang ada dan mulailah kembali seperti pagi ini.

    Seperti hari kemarin, setelah bergabung di room meeting KPD Sulawesi Selatan 2020, sebagai Ketua Kelompok saya mengecek kehadiran anggota kelompok. Hari ini lebih spesial karena kelompok kami ditunjuk untuk membacakan resume kegiatan hari ke-2. Kak Arafah Dilham, S.Sos., M.M. yang bertindak sebagai moderator memberikan kesempatan kepada Kak Hardiati Sanusi selaku perwakilan kelompok kami membacakan resume kegiatan.

    Setelah itu, giliran Kak Muhlis Abdullah, S.Pd., M.M. membawakan materi Peran dan Tugas Pelatih Pembina Pramuka. Sungguh sangat menggugah pemaparan yang diberikan Kak Muhlis kali ini. Bagaimana tidak?, ternyata seorang Pelatih Pembina Pramuka harus menjadi garda terdepan mati dan hidupnya Gerakan Kepanduan di Negeri ini.

    Suasana semakin mengalir dan menggugah rasa disaat Kak Muhlis memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan tugas terkait dengan tugas dan fungsi pelatih pembina pramuka. Seperti diskusi sebelumnya, Kelompok Emmy Saelan dengan mottonya ingin selalu terdepan, kembali menyelesaikan tugas dengan baik. Semoga kekompakan ini terus terjalin dan bukan hanya sebatas patok tenda seperti dengan iringan lagu yang diputar panitia disaat kami melaksanakan diskusi.

    Perasaan saya semakin tergugah disaat Kak Muhlis memaparkan materi Peran dan Fungsi Pelatih Pendamping dan dilanjutkan dengan materi Konsultan Manajemen Kepramukaan. Bagaimana tidak? Selama ini, saya telah melakukan dosa besar dalam Gerakan Pramuka, yakni ikut membina Pramuka Puteri, meskinpun saya tahu bahwa Pola Pembinaan di Gerakan Pramuka adalah mengacu pada sistem satuan terpisah.

    Sejujurnya, pernah saya melakukan sistem satuan terpisah. Namun, hati saya menangis disaat saya melakukan pembimbingan ke Penegak Putera, tanpak dipinggir lapangan puteri-puteri Indonesia yang juga ingin latihan pramuka, namun hanya bisa duduk menonton tak berkegiatan karena tidak ada Pembina Puteri. Hati kecil saya merontah, sehingga kesalahan itupun terpaksa dilakukan. Saya hanya berharap, dibalik kesalahan itu bisa menjadi amal jariyah.

    Mengutip pernyataan Bapak Pandu Dunia: “Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu datang. Ketika tiba giliranmu untuk meninggalkan dunia ini, kamu akan meninggal dengan hati bahagia karena ketika masih hidup kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaik-baiknya”

    Sesi ke-2 dilanjutkan dengan materi Pengembangan Diri Pelatih Oleh Kak Supratman, S.Pd., M.Pd. Lagi-lagi kemampuan penguasaan IT dilatih pada sesi ini. Kak Cuppa melakukan interaktif dengan peserta dengan memberikan pertanyaan dan peserta menjawab menggunakan platform mentimeter. Ini adalah salah satu bagian dari pengembangan diri pelatih yang dikuatkan oleh narasumber. Saya teringat pesan Ali sahabat Rasulullah SAW yang sering saya baca bahwa “ajarkanlah anakmu sesuai dengan zamannya”

    Sesi hari ke-3 ini tentunya ditutup dengan pembacaan renungan yang dibacakan oleh Kak Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu, M.Si. dari Kelompok Sultan Hasanuddin. Namun, izinkan saya menutup resume ini dengan sebuah pesan moral untuk kita semua, jadilah pelatih pembina pramuka yang kreatif dan jangan batasi pemikiran kita hanya pada kondisi saat ini saja. Tapi cobalah berfikir investasi melalui aktif di kegiatan kepramukaan, adalah investasi masa depan bagi kita. Tentu, nilai manfaat yang bisa diperoleh saat ini juga tak kalah penting walaupun sifatnya biasanya non materiil. Tetap semangat dan berdoa kepada Allah SWT untuk setiap agenda kegiatan yang ada. Jangan hanya fokus pada berapa dana yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya?. Tapi fokus pada apa manfaat dari suatu kegiatan kalau perlu tanpa mengeluarkan dana dengan melakukan sinergi dan kerjasama dengan banyak pihak. Industri 4.0 dan smart society 5.0 memaksa kita untuk bisa lebih terbuka dalam segala hal dan terus smart dalam kolaborasi dengan semua pihak. Semoga energi positif kegiatan pramuka akan selalu mengalir pada jiwa jiwa para pegiat pramuka. Aamiin.

     

    Sengkang, 20 Juli 2020

     


    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728